Minggu, 28 Juli 2013

LOMBA ADZAN DAN MENULIS AKSARA JAWA.

Foto: LOMBA ADZAN DAN MENULIS AKSARA JAWA.

Sabtu lalu adalah hari yang spesial bagi anak-anak SD di Kabupaten Purworejo yang mengikuti Lomba di Pendopo Kabupaten Purworejo.
Acara begitu meriah dan diikuti oleh ratusan anak SD Se-Purworejo..
Acara juga dimeriahkan oleh 2 perwakilan dari Forkare, yaitu Agni dan Syifa yang menghibur dengan sosialisasi tentang anak dan juga menyanyi.
Sabtu lalu adalah hari yang spesial bagi anak-anak SD di Kabupaten Purworejo yang mengikuti Lomba di Pendopo Kabupaten Purworejo.
Acara begitu meriah dan diikuti oleh ratusan anak SD Se-Purworejo..
Acara juga dimeriahkan oleh 2 perwakilan dari Forkare, yaitu Agni dan Syifa yang menghibur dengan sosialisasi tentang anak dan juga menyanyi.


" 'WARNING' DARI PEMERINTAH KEPADA PELAJAR YANG KEDAPATAN MEMBOLOS"

Foto: " 'WARNING' DARI PEMERINTAH KEPADA PELAJAR YANG KEDAPATAN MEMBOLOS"

Sabtu, 27 Juli 2013. 
Beberapa perwakilan dari forkare diajak untuk mengikuti Monitoring Warnet yang ramai sering dikunjungi pelajar-pelajar sekolah yang membolos di waktu pelajaran.
Satuan Tugas ini terdiri dari wakil dari pemerintah Purworejo seperti Kabag Kesra, Wakil dari Dinas Pendidikan, serta beberapa lainnya serta tak luput pula Kanit Binmas Polres Purworejo serta wakil dari Sat Pol PP. 

Dari hasil lapangan, ternyata sangat mengejutkan. Beberapa warnet yang di pantau, 2 diantaranya dianggap tidak layak untuk Anak. Karena terkesan kumuh, tertutup dan dapat menimbulkan hal-hal tidak senonoh bagi pasangan muda mudi.
Yang beberapa contohnya adalah didapatinya beberapa pelajar yang membolos dan memilih mengunjungi warnet-warnet di Purworejo. 
Banyak diantaranya adalah pasangan pelajar.

Dari Hasil tersebut, Rencana Tindak Lanjut (RTL) dari pemerintah adalah akan adanya Himbauan/Surat Keputusan dengan ketegasan yang intinya ditujukan kepada pengelola warnet dan pada Pelajar-pelajar yang membolos, yang saat ini peraturan tersebut masih dibahas di Pemerintah Kab.Purworejo.

Sabtu, 27 Juli 2013.
Beberapa perwakilan dari forkare diajak untuk mengikuti Monitoring Warnet yang ramai sering dikunjungi pelajar-pelajar sekolah yang membolos di waktu pelajaran.
Satuan Tugas ini terdiri dari wakil dari pemerintah Purworejo seperti Kabag Kesra, Wakil dari Dinas Pendidikan, serta beberapa lainnya serta tak luput pula Kanit Binmas Polres Purworejo serta wakil dari Sat Pol PP.

Dari hasil lapangan, ternyata sangat mengejutkan. Beberapa warnet yang di pantau, 2 diantaranya dianggap tidak layak untuk Anak. Karena terkesan kumuh, tertutup dan dapat menimbulkan hal-hal tidak senonoh bagi pasangan muda mudi.
Yang beberapa contohnya adalah didapatinya beberapa pelajar yang membolos dan memilih mengunjungi warnet-warnet di Purworejo.
Banyak diantaranya adalah pasangan pelajar.

Dari Hasil tersebut, Rencana Tindak Lanjut (RTL) dari pemerintah adalah akan adanya Himbauan/Surat Keputusan dengan ketegasan yang intinya ditujukan kepada pengelola warnet dan pada Pelajar-pelajar yang membolos, yang saat ini peraturan tersebut masih dibahas di Pemerintah Kab.Purworejo.

Selasa, 23 Juli 2013

Selamat Hari Anak Nasional 2013 !

Tahun ini, Hari Anak Nasional (HAN) yang diperingati setiap tanggal 23 Juli mengambil tema "Indonesia yang Ramah dan Peduli Anak Dimulai Dari Pengasuhan Dalam Keluarga".
Tema ini dipilih agar dapat menggugah sikap keramahan dan kepedulian masyarakat terhadap anak melalui pengasuhan keluarga untuk menjadikan anak sebagai pewaris bangsa yang berkualitas.
"Keluarga harus menciptakan suasana yang kondusif bagi anak dan bisa menjadi role model. Memberikan kasih sayang dan keleluasaan pada anak dalam berpartisipasi, misalnya menyampaikan pendapat dan lainnya," kata Ida Suseno Wulan MM, Deputi Menteri PUG Bidang Politik, Sosial dan Hukum Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak di Jakarta, Senin (22/7).
Tapi, lanjut Ida, ini semua juga perlu didukung oleh sarana dan prasarana dari lingkungan rumah sehingga menjadi kondusif.
"Rumah yang layak anak adalah rumah yang melindungi serta melakukan upaya-upaya pemenuhan hak anak, misalnya bagaimana anak memiliki hak untuk hidup tumbuh dan berkembang, serta terlindungi dari upaya kekerasan," tegasnya.
Ida menambahkan, saat ini orang dewasa juga harus berperan lebih aktif dalam memberikan perlindungan kepada anak.
"Selama ini kita selalu memberikan tanggungjawab kepada anak saja. Padahal seharusnya ini juga didukung oleh orang-orang dewasa. Kami melihat beban anak-anak sebetulnya sudah cukup banyak. Seharusnya semua komponen bangsa memberi kepedulian terhadap terpenuhinya hak-hak anak dan memberikan perlindungan dari kekerasan serta intimidasi," tambah dia.
Ida juga melihat, masih banyak keluarga Indonesia yang belum memahami hak-hak anak.
"Akibatnya banyak anak-anak yang mengalami kekerasan dalam keluarga. Padahal sudah diatur jelas dalam undang-undang perlindungan anak dan pelakunya bisa dihukum," lanjut Ida.
Tahun 2013 ini, kata dia, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPP-PA) akan menjadi kordinator pelaksanaan HAN 2013, di mana sebelumnya secara bergantian dikoordinir oleh enam kementerian.
Puncak acara HAN 2013 akan digelar Selasa (23/7) di Smesco Bulding Jakarta mulai pukul 09.00-21.00 Wib. Rangkaian acara HAN 2013 ini berlangsung mulai tanggal 23 - 27 Juli 2013.
"Peringatan HAN 2013 dimaksudkan untuk mengajak semua pihak berperan aktif dalam upaya mewujudkan anak sebagai generasi penerus yang berkualitas dan berimplikasi pada pemenuhan hak dan perlindungan anak, yang wajib dilindungi, dihormati, dihargai, dan dijamin oleh keluarga, masyarakat, pemerintah, dan negara," tegas Ida.
Untuk di Kabupaten Purworejo sendiri, Peringatan Hari Anak Nasional sudah dilaksanakan pada tanggal 4 Juli lalu di Pendopo Kabupaten. Dan dari Forkare memberikan sedikit kejutannya dengan menayangkan Film Dokumenter sederhana, karya Anak Purworejo.

SALAM ANAK INDONESIA !


Sumber : http://www.beritasatu.com (edited)

Sabtu, 06 Juli 2013

Kekerasan Seksual mendominasi Kasus Kekerasan Pada Anak



PURWOREJO - Kekerasan seksual mendominasi kasus kekerasan dengan korban anak-anak di bawah umur. Bahkan hingga Juni 2013, kasus kekerasan sudah memakan korban 26 anak.
Sedangkan selama tahun 2012 korban kekerasan anak mencapai 47 orang. Hal itu diungkapkan Kepala Badan KB dan Pemberdayaan Perempuan (BKBPP) Drs H Muh Wuryanto dalam peringatan Hari Keluarga Nasional ke XX di pendapa rumah dinas bupati, Jumat (5/7).
Untuk mengatasi kasus-kasus kekerasan terhadap anak, sambut Wuryanto, BKBPP Purworejo memberikan perlindungan dan kesejahteran anak melalui pendampingan.
"Upaya lain dengan penguatan aksi daerah menuju Kabupaten Layak Anak diantaranya membuat jejaring untuk penguatan kelembagaan, pembuatan dokumen RAD Kabupaten Layak Anak, dan sosialisasi Kabupaten layak Anak di 16 kecamatan," katanya.
Lebih lanjut disebutkan Wuryanto, upaya lainnya dengan kegiatan fasilitasi dan penguatan forum komunikasi anak dan remaja diantaranya membentuk forum komunikasi anak dan remaja.
Pemkab Purworejo, tegasnya, bertekad untuk segera mendeklarasikan diri sebagai Kabupaten Layak Anak paling lambat akhir 2013. Sementara  secara nasional, deklarasi Indonesia sebagai negara layak anak akan dilaksanakan pada 2014.
Wuryanto menambahkan, indikator KLA ini secara umum diantaranya dibuatnya Peraturan Daerah (Perda) untuk pemenuhan hak-hak anak berbasis konvensi hak-hak anak dan ketersediaan anggaran hingga keterlibatan dunia usaha dalam upaya tumbuh kembang dan perlindungan anak.
Selain kekerasan seksual terhadap anak, di urutan kedua yakni kekerasan psikis. Dia berharap sampai akhir 2013 pertambahan kasus tidak terlalu tinggi sehingga rintisan sebagai Kabupaten Layak Anak bisa sesuai harapan.
KLA sendiri merupakan sistem pembangunan kabupaten yang mengintegrasikan komitmen dan sumberdaya pemerintah, masyarakat, keluarga dan dunia usaha yang terencana secara menyeluruh dan berkelanjutan dalam kebijakan.




Sumber : suaramerdeka.com

ACARA PERINGATAN HARI ANAK NASIONAL DI PURWOREJO



PURWOREJO – Kamis ,4 Juli 2013 lalu adalah salah satu momen yang ditunggu-tunggu sebagian besar Anak-anak Purworejo utamanya yang mewakili sekolahnya maupun mewakili organisasinya untuk ikut serta dalam perayaan Hari Anak serta perumusan umum masalah Anak-anak di Purworejo.

Acara yang diadakan di Pendopo Kabupaten Purworejo ini dihadiri oleh segenap jajaran Muspida dan tokoh-tokoh daerah yang mendukung Purworejo menuju status dan kondisi Kabupaten Layak Anak. Serta wakil-wakil Pengurus Osis dari sekolah-sekolah SMA/sederajat serta SMP Se-Kabupaten Purworejo sebagai peserta.
Dalam acara ini disuguhkan berbagai talenta-talenta muda berbakat Anak Purworejo, mulai dari menyanyi hingga menari. Dengan rata-rata usia adalah SD dan SMP.

Acara diakhiri dengan Dialog dan tanya jawab terbuka antara Pemerintah berwenang yang salah satunya adalah Kabag Kesra Pemerintah Purworejo, yang menjelaskan dan menjawab pertanyaan dan kegundahan-kegundahan anak Purworejo akan maraknya pergaulan bebas dan penyalahgunaan fasilitas umum di Purworejo oleh pemuda-pemudi tak bertanggung jawab.
Dalam kesempatan lain dialog juga dibuka oleh Kepala BKBPP Purworejo, Ketua Dharma wanita Purworejo dan Pembina Forum Komunikasi Anak Kabupaten Purworejo.

Dari kesimpulan pertemuan diatas adalah, Pemerintah akan segera menetapkan Peraturan Daerah yang mengatur maraknya Warnet-warnet khususnya warnet Game Online serta mengatur fasilitas-fasilitas umum untuk anak agar tidak disalahgunakan. Dengan acuan pembuatan aturan adalah masukan-masukan dan Kritik dari Anak-anak Purworejo itu sendiri.