Minggu, 28 April 2013

Satu Dari Dua Anak Indonesia Menderita Dehidrasi


KESADARAN terhadap gaya hidup sehat dengan salah satunya adalah melalui tercukupinya kebutuhan air minum rupanya belum sepenuhnya dimiliki oleh anak-anak dan generasi muda Indonesia secara umum. Di antara total jumlah anak secara nasional, separuh di antaranya bahkan diyakini menderita gejala dehidrasi ringan yang dinilai cukup menghambat tumbuh kembangnya sebagai pribadi yang tengah berkembang.

“Penelitian yang kami lakukan menunjukkan fakta bahwa sebagian anak-anak tidak minum dengan cukup, dengan alasan tidak mengetahui pentingnya minum (hidrasi) bagi kesehatan tubuh. Satu diantara dua anak pra remaja mengalami dehidrasi ringan, lebih tinggi dari fakta untuk orang dewasa,” ujar Prof. Dr. Ir. Hardinsyah, MS, seorang pakar gizi yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Perhimpunan Peminat Gizi dan Pangan (PERGIZI Pangan) Indonesia, di Jakarta, akhir pekan.

Kondisi dehidrasi ringan tersebut, menurut Hardinsyah, cukup mengkhawatirkan mengingat tubuh anak-anak lebih rentan terhadap cuaca dan ditambah dengan aktifitasnya yang cenderung sangat tinggi.

Paparan Hardinsyah tersebut disampaikan dalam acara yang digelar oleh PT Danone Dairy Indonesia dalam rangka meningkatkan kesadaran orang tua untuk senantiasa menumbuhkan kesadaran dan pemahaman anak terhadap kebutuhan gizi dan pangan untuk mendukung pertumbuhannya. Salah satu kesadaran dan pemahaman tersebut di antaranya adalah kebutuhan tubuh terhadap pasokan air minum minimal delapan gelas per hari.

“Kebutuhan ini belum sepenuhnya dipahami, apalagi diaplikasikan oleh sebagian besar anak-anak di Indonesia. Lalu juga kebutuhan terhadap susu dan sari buah sebagai sumber cairan yang baik bagi tubuh. Jadi sebenarnya ada banyak pilihan sehat untuk mencegah dehidrasi selain air putih. Tapi apakah anak-anak sudah memahami ini? Inilah peran penting orang tua dalam memberikan pemahaman,” tutur Hardinsyah.

Selain orang tua, lanjut Hardinsyah, peran guru, pengasuh dan bahkan produsen minuman sangat penting dalam membangun iklim yang bagus di sekitar anak demi mendukung pertumbuhan dan perkembangannya di masa mendatang. Semua pihak tanpa terkecuali dikatakan Hardinsyah memiliki peran sangat penting jika menginginkan generiasi mda yang unggul untuk Indonesia di masa depan.

“Semua pihak harus peduli. Semua pihak harus aware karena ini untuk masa depan kita semua juga. Anak-anak jelas membutuhkan arahan, bimbangan dan dukungan agar perkembangannya ke depan bisa lebih maksimal,” tegas Hardinsyah.

Sumber : Jurnas.com 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar