Selasa, 22 April 2014

Anak Indonesia terancam kekerasan seksual


TEMPO.CO , Jakarta: Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mencatat kekerasan seksual pada anak mengalami peningkatan. Berdasarkan catatan KPAI, dari 2012 sampai 2013, kekerasan seksual meningkat sebesar 30 persen.
"Kejahatan dalam pelecehan seksual sekitar 463 kasus. Itu di 2012," tutur Sekretaris Jenderal KPAI, Erlinda, di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta, Senin, 21 April 2014.
Adapun dari Januari sampai April 2014, Erlinda mengatakan sudah lebih dari 12 sekolah yang terjadi praktek pelecehan seksual. "Kejadian kemarin di Lampung dan Cirebon. Itu terjadi di pondok pesantren," ujar Erlinda.
Jika digabung dengan kasus yang menimpa murid taman kanak-kanak di sekolah internasional di Jakarta, kata Erlinda, ada lebih dari 85 perkara. "Ini sangat menyedihkan dan merugikan kita," ucap Erlinda.
Dengan banyaknya kasus pelecehan seksual, menurut Erlinda, mencoreng dunia pendidikan Indonesia. "Orang tua menitipkan anaknya di sekolah, tapi justru mendapat perlakuan demikian," tutur Erlinda.
Karena itu, Erlinda melanjutkan KPAI, Kementerian Pendidikan Kebudayaan dan lembaga negara lainnya harus bersinergi dalam mengatasi masalah ini. "Kami juga minta kepolisian, kejaksaan, dan kehakiman berpegang pada perlindungan anak," ujarnya.


Sumber : Tempo.co




Sabtu, 11 Januari 2014

Anak Kebutuhan Khusus Ikut Meriahkan FWCTT 2014




Jakarta - Teman-teman, sudah lihat trofi Piala Dunia FIFA dari dekat? Wah, ternyata tidak hanya kamu saja yang berkesempatan melihat trofi bersejarah itu. Teman-teman kita yang kurang beruntung pun mendapatkan kesempatan langka ini.
 Yap, pada hari Rabu (8/1), ratusan anak kurang mampu dan anak berkebutuhan khusus diundang untuk hadir dalam acara FIFA World Cup Trophy Tour (FWCTT) 2014. Sekitar 200 anak mendapat pengalaman untuk berada lebih dekat dengan trofi Piala Dunia FIFA. Mereka yang hadir di Jakarta Convention Center pada hari ini terdiri dari anak-anak asuh dari beberapa komunitas. Di antaranya Indonesian Street Children Organization (ISCO), Sahabat Bangsal Anak, Komunitas Jendela, Sanggar Akar, dan SLB Negeri 6 Jakarta.
Coca Cola Indonesia sengaja mengundang mereka agar pesta olahraga Piala Dunia bisa dinikmati semua orang. “Hari ini kami juga ingin berbagi inspirasi dengan anak-anak berkebutuhan khusus dan anak-anak kurang mampu. Tujuannya agar mereka juga dapat merasakan hal yang sama seperti yang dirasakan ribuan orang lainnya yang ikut berpartisipasi dalam acara ini,” kata Kak Andrew Hallatu selaku Media Relations Manager Coca-Cola Indonesia.
Kak Shyerly Anindya selaku Humas ISCO berharap pengalaman ini dapat memberikan motivasi dan inspirasi bagi mereka. Apalagi teman-teman kita ini juga sering menghabiskan waktu sorenya dengan bermain sepak bola. Mereka juga mengidolakan banyak bintang sepak bola, juga mengagumi trofi Piala Dunia. “Semoga pengalaman ini dapat memberikan motivasi untuk memacu mereka menjadi anak-anak yang berprestasi,” ujar Kak Shyerly.



Sumber : www.kpai.go.id